Powered By Blogger

Selasa, 23 Oktober 2012

HAKEKAT BELAJAR


Belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman, sedangkan pembelajaran merupakan upaya yang sistemis dan sistematis dalam menata lingkungan belajar guna menumbuhkan dan mengembangkan belajar peserta didik. Belajarpada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman belajar yang dirancang dan dipersiapkan oleh guru. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Sudjana, 2000).

   
 Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan siswa. Prilaku guru adalah mengajar dan prilaku siswa adalah belajar. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Hamruni (2012) menyatakan belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi pada kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).
Salah satu difinisi moderen tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah “pengalaman terencana yang membawa perubahan tingkah laku” (Gintings, 2005). Dengan kata lain menurut Gage (Ratna, 1989: 11), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Paling sedikit ada lima macam prilaku perubahan pengalaman, dan dianggap sebagai faktor-faktor penyebab dasr dalam belajar. Pertama, pada tingkat emosional yang paling primitif, terjadi perubahan prilaku diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Sebagai suatu fungsi pengalaman, stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respons terkondisi.  Bentuk belajar semacam ini disebut belajar responden dan menolong kita untuk memahami bagaimana para siswa menyenangi atau tidak menyenangi sekolah atau bidang-bidang studi. Kedua, belajar kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada sewaktu waktu, dan hal ini sering kali kita alami. Ketiga, kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi prilaku mempengaruhi apakah prilaku ituakan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu. Belajar semacam ini disebut belajar operan. Keempat, pengalaman  belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-kejadian. Kita belajar dari model-model, dan masing-masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar observaasional. Dan kelima, belajar kognitif terjadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa di sekitar kita, dan dengan insait, belajar menyelami pengertian.
Peraturan Mentri No: 41 Tahun 2007 menyatakan belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya. Belajar dijabarkan menjadi dua yaitu belajar aktif dan belajar mandiri.
-          Belajar aktif adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan, dan memecahkan masalah.
-          Belajar mandiri adalah kegiatan atas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi pengetahuan, sikap dan keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat bimbingan langsung dari orang lain. 

Siswa atau peserta didik adalah merupakan kelompok heterogin yang terdiri atas pribadi-pribadi yang mempunyai karakteristik, kondisi dan kebutuhan yang berbeda, sehingga oleh karena itu perlu mendapat perlakuan sedemikian rupa sehingga potensi masing-masing pribadi tersebut dapat berkembang secara optimal (Dantes, 2008). Dari paparan diatas dapat kita simpulkan bahwa hail belajar siswa merupakan nilai serta perubahan yang dialami siswa dengan segala upaya yang ditentukan melalui evaluasi hasil belajar. Prestasi belajar siswa adalah hasil dari berbagai upaya dan daya yang tercermin dari prestasi belajar yang dilakukan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang diajarkan oleh guru (Gintings, 2010:87). Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan pendidik bersama peserta didik untuk mengukur hasil yang diperoleh dari proses belajar. Penilaian hasil belajar siswa dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik (siswa). Teknik penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek dan penugasan perseorangan atau kelompok (Dantes, 2008).
Ginting berpendapat bahwa kompleksitas belajar dan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: (1) budaya, (2) sejarah, (3) hambatan praktis, (4) karakteristik guru, (5) karakteristik siswa, (6) sifat alami proses belajar dan pembelajaran (2010 : 2).
1.      Budaya
Tujuan umum pendidikan adalah melestarikan budaya, karena budaya memiliki suatu bentuk tertentu dari proses pendidikannya baik yang formal maupun yang informal. Pelestarian budaya dilakukan melalui berbagai bentuk pendidikan seperti upacara adat, lagu, tarian, seni dan pendidikan oleh orang tua/ sesepuh.
2.      Sejarah
Pendidikan adalah hasil dari suatu perkembangan sejarah. Sejarah pendidikan di Indonesia juga dipengaruhi oleh sejarah panjang kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri. Kedatangan penjajah di negeri ini banyak member pengaruh terhadap perkembangan pendiddikan di Indonesia.
3.      Hambatan Praktis
Terdapat banyak hambatan praktis yang ditemui dalam proses belajar dan pembelajaran. Guru dibatasi oleh waktu, sumber dan fasilitas. Guru juga dibatasi oleh undang-undang dan aturan yang harus diindahkan. Kekuatan menejemen dan birokrasi juga sering membatasi idealism guru didalam belajr dan pembelajaran.
4.      Karakteristik Guru
Banyak hal yang mempengaruhi guru sehingga memiliki kepribadian tertentu yang unik. Lingkup budaya dimana guru berkembang, masyarakat dimana guru hidup, pengaruh keluarga, pengaruh agama yang dianut, pengalaman akademis, pengalaman kerja, serta genetika atau pengaruh bawaan yang membentuk cara berfikir guru dan akan membentuk gaya serta cara guru dalam pembelajaran.
5.      Karakteristik Siswa
Salah satu kegiatan pra belajar dan pembelajaran adalah mengidentifikasi karakteristik awal siswa meliputi : bahasa, latar belakang akademis, usia dan tingkat kedewasaan, latar belakang budaya, tingkat pengetahuan serta ketrampilan yang mungkin merupakan syarat awal bagi pelajaran yang akan disajikan. Oleh sebab itu karakteristik individu siswa maupun kelompok atau kelas harus dipahami oleh guru sebelum mulai program belajar dan pembelajaran.
6.      Proses Belajar
Aspek ini berkaitan dengan actual yang harus dilalui oleh siswa dalam rangka mencapai hasil belajar. Proses belajar adalah rumit atau kompleks karena mencakup penggunaan panca indra (lihat, dengar, sentuh, cium, dan rasa), oleh sebab itu maka kondisi fisik dan psikologis harus dipertimbangkan dalam pengelolaan belajar dan pembelajaran.
Dari paparan diatas dapat dikatakan belajar umumnya diartikan sebagai proses perubahan perilaku seseorang yang relatif permanen setelah mempelajari suatu obyek (pengetahuan, sikap, atau ketrampilan) tertentu. Perubahan prilaku tersebut tampak pada penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan (respons) baru terhadap lingkungannya yang berupa ketrampilan (skill), kebiasaan (habit), sikap atau pendirian (attitude), kemampuan (ability), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), emosi (emosional), apresiasi (appreciation), jasmani dan etika atau budi pekerti, serta hubungan sosial. Dan yang tak kalah penting adalah penguatan (reinforcement). Perubahan prilaku akibat penguatan ini, dapat terjadi apabila dalam proses belajar mengajar, siswa diberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya.

1 komentar:

  1. A modern titanium jewelry piercing technique - TiG
    Our remmington titanium technique is based titanium network surf freely on an experience we have titanium hip experienced. The method is used to remove where can i buy titanium trim the crown and titanium flat irons make jewelry jewelry in your pocket,

    BalasHapus